Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan lebih luas dan kondisi tanah lebih subur dari Jepang. Namun, tidak dapat dimungkiri hasil pertaniannya jauh lebih berkualitas negara yang mempunyai julukan Negara Seribu Sakura ini. Walaupun lahan pertaniannya hanya sekitar 25% dari keseluruhan wilayah Jepang, namun masyarakat Jepang dapat memanfaatkan lahan pertanian mereka seefisien mungkin. Mereka biasanya menaman di perkarangan rumah, di atas dan dalam gedung, pinggiran rel kereta api, dan berbagai tempat yang sekiranya bisa dijadikan lahan pertanian.
Selain itu, kemajuan teknologi yang dimiliki oleh Jepang turut berdampak pada sistem pertanian mereka. Jepang mempunyai teknologi yang canggih dan lengkap mulai dari pembibitan hingga setelah panen. Berikut beberapa teknologi pertanian yang dimiliki oleh Jepang.
7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kamu Cantik
1.Pembibitan Padi dengan Rekayasa Genetika
Jepang mampu menerapkan rekayasa genetika secara maksimal dalam bidang pertanian, khususnya pembibitan padi. Oleh karena itu, padi yang dihasilkan pun merupakan padi yang berkualitas tinggi.
2.Menanam Padi dengan Bantuan Mesin Canggih
Jepang mempunyai mesin penanam padi canggih yang disebut dengan rice transplanter. Mesin modern ini dapat membantu petani dalam menaman bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak.
3.Perawatan Padi
Tak seperti kebanyakan petani di Indonesia, Jepang sudah menggunakan bantuan mesin dalam perawatan padi. Di Jepang, untuk pemberian pupuk, penyemprotan pestisida, dan perawatan lainnya dilakukan dengan bantuan traktor yang telah didesain sedemikian rupa. Sehingga hal ini dapat mempermudah petani dan tidak memakan banyak waktu.
4.Kubota Si Pemanen Padi
Jepang mempunyai mesin pemanen padi yang canggih. Mesin tersebut bernama Kubota. Kubota mampu memanen padi dengan luas lahan sekitar setengah hektar hanya dalam beberapa menit. Selain itu, mesin ini pun dapat dioperasikan oleh satu orang saja.
Tidak hanya kecanggihan teknologi yang mereka miliki, ada hal-hal lain yang dapat menunjang majunya pertanian di Jepang. Beberapa hal penunjang tersebut di antaranya yaitu:
1.Turut Andilnya Pemerintah Terhadap Pertanian
Pemerintah benar-benar memerhatikan dan mengatur pertanian di Jepang. Tanaman apa yang akan ditanam oleh para petani diatur oleh pemerintah. Tidak ada petani yang menaman sesuka mereka. Selain itu, harga hasil pertanian pun dikontrol oleh pemerintah. Di Jepang, hasil pertanian dibeli oleh pemerintah. Jika pun ada pihak swasta yang membeli, harganya tidak lebih rendah dari harga yang dibeli pemerintah. Dengan seperti ini harga panen dapat terkendali dan petani pun tak akan kebingungan dalam menjual hasil panen mereka.
2.Adanya Kerjasama antara Universitas, Pemerintah, dan Swasta
Universitas di Jepang gencar melakukan penelitian mengenai pertanian. Apabila penelitian tersebut berhasil, nantinya akan diterapkan langsung ke pertanian. Tentu saja hal ini sangat memengaruhi hasil panen. Pemerintah pun turut andil dalam mengatur tanaman apa yang harus ditanam oleh petani. Pemerintah juga yang mengontrol harga dengan membeli hasil panen. Tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun mau membeli hasil panen dengan harga yang lebih tinggi.
3.Tingginya Etos Kerja Para Petani Jepang
Jepang terkenal dengan kedisiplinan dan semangat kerja yang tinggi. Para petani pun rupanya tak mau kalah dengan karyawan yang bekerja di kantor atau di sebuah perusahaan. Petani di Jepang mempunyai karyawan yang memiliki jam kerja layaknya orang kantoran. Mereka mulai kerja dari dini hari sekitar pukul 02.00 dan akan selesai setelah pukul 12.00. Di selang waktu tersebut mereka memiliki jam istirahat. Tetapi jam istirahat tersebut tidak dihitung sebagai jam kerja. Sehingga jam kerja mereka adalah delapan jam.
Tak heran jika hasil pertaninan di Jepang mempunyai kualitas yang unggul. Teknologi canggih yang mereka miliki tidak dapat menghasilkan apa-apa jika semua pihak tidak saling bersinergi dan tidak mempunyai semangat kerja yang tinggi. Semoga saja pertanian di Indonesia bisa maju seperti Jepang, bahkan lebih maju lagi.
